2012-2013. Itulah yang sekarang kita lagi menantikan tahun 2013. Banyak kejadian-kejadian manis dan pahit yang sudah di lewatkan di awal tahun 2012, sampai akhir tahun 2012. Tahun 2012 merupakan shio naga unsur api. Banyak kejadian yang dilewatkan bersama oleh seseorang manusia, dimulai dengan kejadian yang diharapkan dan yang tidak diharapkan sama sekali. Termasuk saya, dimana tahun 2012 ini merupak tahun yang bisa dikatakan tahun yang bisa membuat saya untuk kembali merefleksikan kembali hidup saya. Dimulai dengan jatuh cinta pada seseorang, putus dengan seseorang yang di cintai, menunggu kepastian dari seorang mantan, kembali debngan mantan yang hanya bertahan 3 hari, mendapatkan job, futsal bersama teman-teman gereja, di kampus bersosialisasi dengan teman-teman, natal bersama keluarga, liburan di bandung yang hanya sementara waktu dan tahun baru 2013 dengan keluarga lagi.Mungkin hal yang paling susah untuk di lupakan dimana, cinta saya kembali di uji. Mungkin harapan saya di tahun 2012 dimana saya menginginkan percintaan saya berjalan baik-baik saja, tapi banyak rintangan dan cobaan yang menghadang. Tapi, itulah hidup. Dimana banyak rintangan dan halangan yang menghadang dalam hidup saya. Tapi, saya percaya bahwa Tuhan Yesus memberikan itu, dimana kita Dya inginkan kami yang berada di Bumi ini semakin sadar dengan hidup yanmg di berikan oleh-Nya ke kita. Mungkin tak berarti untuk di kenangkan kembali, seseorang yang dulu di cinta dan sekarang dya sudah pergi dari hati. Cinta memang agak berat untuk dilepaskan, kalau dimana kita sudah dimulai dengan SERIUS dan hanya di pandang sebelah mata oleh pasangan kita dan banyak rintangan yang menghadang percintaan itu. Sebagai contoh, dimana hubungan perxintaan saya tdiak di restui oleh keluarga. Tapi, saya mencoba untuk bertahan dengan dya, tapi sayangnya dya hanya melihat dari sisi sebelahnya saja. Itulah sangat berat, dimana saya ingin mencoba untuk memperbaiki hubungan itu, tapi yah mau dikata apa, mungkin bukan untuk saya. "Masih banyak ikan di laut, dan bagaimana kita mengambil ikan itu dan dikelola". Mungkin itu filosofi yang sedikit rancu. Tapi, percayalah masih banyak cewek di dunia dan bukan hanya dya saja. Jika kita mendapatkan yang baru, jagalah perasaan dya, supaya dya msemakin sayang dan kalian bisa merajut tali cinta dengan baik dan di dasari oleh CINTA.
Tahun 2013. Tahun dalam ramalan orang china, dengan shio Ular.Menurut pakar feng shui, Ular merupakan simbol hewan yang buas dan penuh dengan tipu daya yang bisa membuat orang sekitar dya terkena toxin ular. Ya itulah ramalan para pakar feng shui. Tahun 2013, tahun yang kita nantikan sesaat lagi. Dimana banyak harapan dan cita-cita yang di iginkan, di tahun 2013 bisa di realisasikan untuk diri pribadi dan orang lain. Untuk saya pribadi, harapan-harapan yang say inginkan itu adalah pengen mempunyai pacar baru, mendapatkan kembali job photography, kembalikan nama baik Nama saya dan organisasi dan yang pasti dimana kuliah saya bisa sukses. Mungkin terlalu muluk-muluk untuk tahun 2013 ini, tapi saya selalu berpegang pada sebuah kata motivasi yang selalu membuat saya semakin kuat dalam menjalankan aktivitas di saat GALAU, yaitu "Fokuslah Pada Hidupmu, maka Alam Semesta akan mendukungmu dan Itu pasti Terjadi"
Sekian dari saya, evaluasi di akhir tahun dan sedikit harapan di tahun 2013. Semoga apa yang kita harapkan dan cita-citakan, dapat tercapai dan kita mampu untuk di realisasikan untuk pribadi dan orang lain. AMIN
Briant "Half Boiled" Hartanto
Sunday, December 30, 2012
Thursday, December 13, 2012
PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia)
Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia (PMKRI) pada awalnya merupakan hasil fusi Federasi KSV
(Katholieke Studenten Vereninging) dan Perserikatan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI) Yogyakarta. Federasi KSV yang ada saat itu meliputi KSV St.
Bellarminus Batavia (berdiri di Jakarta, 10 November 1928), KSV St. Thomas
Aquinas Bandung (berdiri 14 Desember 1947), dan KSV St. Lukas Surabay (berdiri
12 Desember 1948). Federasi KSV yang berdiri tahun 1949 tersebut diketuai oleh Gan
Keng Soei (KS Gani) dan Ouw Jong Peng Koen (PK Ojong). Adapun PMKRI Yogyakarta
yang pertama kali diketuai oleh St. Munadjat Danusaputro, didirikan pada
tanggal 25 Mei 1947.
Setelah mendapat saran dan berkat
dari Vikaris Apostolik Batavia yang pro Indonesia, yaitu Mgr. PJ Willekens, SJ.
Utusan Vederasi KSV (kecuali Ouw Jong Peng yang batal hadir karena sakit)
bertemu dengan moderator pada tanggal 18 Oktober 1950 dan pertemuan dengan
Ketua PMKRI Yogyakarta pada saat itu, yaitu P.K Haryasudirja bersama stafnya
berlangsung sehari kemudian. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut intinya wakil
federasi KSV yaitu Gan Ken Soei mengajak dan membahas keinginan “Mengapa
kita tidak berhimpun saja dalam satu wadah organisasi nasional mahasiswa Katoli
Indonesia ? Toh selain sebagai mahasiswa katolik, kita semua adalah mahasiswa
Katolik Indonesia”
Akhirnya kongres gabungan untuk fusi
yang digelar pada tanggal 11 Juni 1950 dan berhasil menghasilkan satu keputusan
yaitu: Federasi KSV dan PMKRI Yogyakarta berfusi menjadi satu sebagai
organisasi nasional mahasiswa katolik bernama: “Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Republik Indonesia” yang kemudian disingkat PMKRI.
VISI DAN MISI PMKRI
Visi : Terwujudnya keadilan sosial,
kemanusiaan dan persaudaraan sejati
Misi : Berjuang dengan terlibat dan
berpihak pada kaum tertindas melalui kaderisasi intelektual populis dengan
dijiwai oleh nilai-nilai kekatolikan untuk mewujudkan keadilan sosial,
kemanusiaan dan persaudaraan sejati.
TIGA
WILAYAH KEGIATAN PMKRI
- Kerohanian-mental
- Kemasyarakatan-kenegaraan
- Kemahasiswaan
SEMBOYAN
Religio Omnium Scientiarum Anima
(Agama adalah jiwa segala ilmu pengetahun)
SEMBOYAN
MISIONER
Pro Ecclesia Et Patria
(Bagi Gereja dan Tanah Air)
NETWORKING
Jaringan
Nasional
- Kelompok Cipayung terdiri dari PMKRI, PMII
(Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) dan HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam)
- FKPI – Forum Kebangsaan Pemuda
Indonesia yang terdiri dari PMKRI, PMII, GMNI, GMKI, IPNU (Ikatan
Putra-Putra Nadlatul Ulama), GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen
Indonesia), HIKMABUDHIS dan Pemuda Demokrat
- Ecumecial Network Of
Indonesia Students and Youth (ENISY), anggota Ecumencial Asia-Pacifik
Students and Youth Network
- Koalisi lainnya dengan
organisasi manusia dan lembaga swadaya masyarakat
- Dan lain-lain
Jaringan
Internasional
- a. International Movement of
Catholic Students (IMCS) Pax Romana
- b. Jejaring dengan International Young Christian
Students (IYCS), Worl Student Christian Federation (WSCF), World Young
Women Christian Assosiation (WYMCA), and The Ecumenical Asia Pacific Youth
and Students Network (EASY Net)
- Dll
JENIS
PEMBINAAN
A.
Pembinaan Formal
- Pembinaan Formal
Berjenjang
- MPAB (Masa Penerimaan Anggota
Baru)
- MABIM (Masa Bimbingan)
- LKK (Latihan Kepemimpinan
Kader)
- Konferensi Studi Regional
(KSR)
- Konferensi Studi Nasional
(KSN)
- Pembinaan Informal
- Pembinaan Nonformal
- Pengembalian kapabilitas dan
kompetensi yang disesuaikan dengan analisa kebutuhan (need assessment)
cabang yang dapat difasilitasi oleh lembaga bantukan Pengurus Pusat.
- Bentuk Pembinaan Nonformal
3. Pelatihan Analisa Sisial (ANSOS)
4. Seven Habits Training
5. Training For Trainers
6. Dll
KEGIATAN
- Misa Bareng
- Diskusi Rutin Cabang
- Pelatihan Kader
- Workshop
- Temu Pengurus Komda DIY
- Bakti dan Aksi Kemasyarakatan
- Nongkrong Bareng
- DLL
Inilah lambang PMKRI Pusat dan PMKRI cabang Yogyakarta
Pikiran dan Alam Semesta
Melihat anaknya giat berlatih
kemampuan ‘mengendalikan pikiran’, sang bapak yang seorang petani hanya bisa
memberikan support agar semangat dan ketekunannya selalu ada.
“Latihan apa lagi nak hari ini?”
“Mencoba mengendalikan angin dengan
pikiran pak”
“Apakah bisa?”
“Tadi waktu berlatih kita mencoba
mengubah cuaca dan suhu wilayah pak”
Bagi bapaknya yang seorang petani,
hal tersebut tidaklah masuk akal. Bagaimana mungkin cuaca dan iklim bisa
dikendalikan? Namun karena sekali lagi, melihat semangat anaknya, sang bapak
selalu memberikan semangat untuk terus maju. Dengan rasa penasaran dan
keterbatasanya, sang bapak bertanya,
“Nah, bagaimana hal itu bisa
terjadi?”
“Ini namanya dunia Quantum. Sebuah
dunia yang lebih kecil lagi dari atom yang membentuk semua materi yang ada.
Materi yang kita lihat ini dikendalikan oleh susunan Quantum di dalamnya. Nah
apabila kita bisa merubah susunan Quantum ini, maka kita bisa mempengaruhi pola
kerja apapun juga.”
“Quantum?”
“ya pak, Quantum itu adalah sebuah
interaksi yang mengubah energy menjadi cahaya”
“Apakah bisa untuk mengubah
padi-padi bapak subur nak?”
“Bisa pak, bisa! Nanti saya tanyakan
dulu sama guru ya pak.”
Semakin hari, latihan anaknya
tersebut semakin giat. Dari mengendalikan angin, mencoba mengendalikan api, dan
juga mengendalikan air ataupun tanah. Apalagi setelah anak tersebut nonton film
‘Avatar’, wah menjadi semakin hebat semangatnya.
Karena film tesebut ditonton
berkali-kali, sang bapak juga bertanya,
“Filmnya bagus banget ya nak?”
“Iya pak. Ini gambaran bahwa kita
dapat mempengaruhi alam semesta”
“Jadi kita dapat mengubah lingkungan
dengan cara itu nak?”
“Bisa pak!”
“Oh, bapak pikir film itu adalah
sebuah metafora yang dicoba diterjemahkan ke dalam dunia hiburan, agar orang
yang melihat dapat belajar makna yang ada, jadi bukan secara harafiah lho nak.”
“Enggak pak, ini nyata dan bisa!”
Semakin hari, tambah giat berlatih
anak tersebut. Hampir semua waktunya dalam hari-hari digunakan untuk melatih
pikirannya.
·
Ia duduk di depan lilin yang menyala
dan mencoba menggerakkan api lilin ke kiri dan kanan.
·
Ia berada di lapangan dan mencoba
berbicara kepada angin untuk diarahkannya
·
Ia berendam di dalam air untuk
mencoba merubah arah aliran air
Bapaknya yang seorang petani berpikiran
sederhana, dan semakin melihat bahwa latihan-latihan anaknya banyak
menghabiskan waktu sehingga apa yang seharusnya dilakukan untuk lingkungan,
saat itu dia abaikan.
Suatu hari sang Bapak memanggil
anaknya untuk melihat sawah yang sedang dikerjakannya.
“Nak, sawah ini dulunya tanah yang
tidak subur. Namun dengan tekun bapak kelola tanahnya, bapak beri pupuk, dan
sekarang dapat bapak Tanami padi”
“Ya, pak, jangan lama-lama disini
untuk melihat sawah, aku harus berlatih lagi”
“Berlatih untuk apa lagi nak”
“Supaya aku dapat mempengaruhi alam
dengan pikiranku pak”
“Nak, sampai kapanpun engkau tidak
akan bisa mempengaruhi alam dan mengubahnya.”
“Bapak tidak tahu, bapak belum
belajar makanya tidak tahu”
“Lihatlah dirimu sendiri nak, dan
lihatlah sawah bapak. Bapak berhasil mempengaruhi alam dari tanah yang tidak
subur menjadi subur. Dengan apa? Dengan tindakan nak. Kamu selalu berlatih dan
berlatih sehingga lupa bahwa dirimu sendiri terlebih dahulu yang harus berubah.
Manusia tidak akan bisa mengubah lingkungan tanpa dirinya yang berubah terlebih
dahulu.
Kamu lupa nak, bahwa yang harus kita
perbaiki adalah diri kita, bukan lingkungan, bukan alam semesta. Lingkungan dan
alam sudah mempunyai cara kerja dengan sangat rapinya tanpa harus ada campur
tangan kita.
Yang harus kita lakukan adalah
mempengaruhi pikiran kita sendiri untuk berubah, berubah menjadi lebih baik,
lebih sadar, lebih berguna, lebih penuh cinta. Dengan perubahan yang kita
awali, kita telah bertindak untuk mengubah lingkungan.
Sang anak sadar bahwa apa yang
dilakukannya selama ini belumlah menuju kepada esensi perubahan, karena baru
mencari pembuktian. Ia sadar bahwa sang bapak telah menurunkan ilmu hebatnya
hari ini, yaitu bahwa perubahan haruslah dimulai dari diri sendiri dengan
melakukan tindakan.
Tuesday, December 4, 2012
Tantangan dan Dinamika PMKRI
PMKRI
(Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) merupakan sebuah ormas
(organisasi masyarakat) yang dimana didalam PMKRI itu sendiri, mahasiswa –
mahasiswa katolik yang berada dalam Negara Republik Indonesia. Banyak mahasiswa
– mahasiswi yang tidak mengetahui adanya PMKRI dalam dunia sosial. Banyak dari
antara mereka yang bertanya Apa sih itu PMKRI? PMKRI itu apa yang bias menjadi
keuntungan kita kedepannya nanti? Itulah sebuah tantangan (negatif thinking), tentang sebuah
ormas yang berada di Indonesia. Masih kebanyak masyarakat menganggap bahwa
ormas itu hanyalah pengganggu dalam kegiatan demo, dan selalu memberikan dampak
negatif kepada masyarakat yang berada di sekitarnya. Asal kita tahu, PMKRI
sendiri banyak memberikan kita pelajaran yang positif kepada kita. Dimana
mereka memberikan pelatihan kaderisasi, membantu kita semakin terbuka akan
dunia sekitar kita dan kita mampu untuk berdinamika yang baik dalam sebuah
pertemuan yang kita lakukan. Memang banyak pelatihan-pelatihan kaderisasi yang
diberikan oleh organisasi, kampus dsbnya. Tetapi, PMKRI sendiri memberika
pelatihan itu, bertujuan supaya kita mampu menjadi sebuah pemimpin yang
berkualitas, ibaratkan manusia itu batu. Jika batu tersebut tidak ada gesekan –
gesekan dari benda yang lain, maka batu tersebut tidak akan berubah fisiknya.
Jika batu tersebut terkena sebuah gesekan dari batu yang lain, atau dari
seorang pemahat, atau dari air laut, maka batu tersebut akan berubah fisiknya.
Nah, itulah kenapa dikatakan PMKRI memberikan sebuah pelatihan, dimana karakter
seseorang manusia itu berbeda – beda,
disitulah peran yang besar untuk PMKRI, dimana dengan peltihan seperti itu,
seseorang secara alami akan terbentuk jati dirinya. Terkadang kita mengabaikan
soft skill yang kita punya. Jika kita tidak mengembangkannya dalam bentuk
pelatihan kepimpinan yang diberikan PMKRI kepada kita, maka soft skill yang
kita punya terkadang tidak berguna sama sekali.
Dinamika di dalam PMKRI, itu adalah pelajaran yang sangat
berguna untuk kita. Karena, dengan kita berdinamika di dalam dengan baik,
berarti kita mampu bersosialisasi dengan baik di sekitar kita. Seseorang
membutuhkan orang lain untuk bersosialisai dan berdinamika. Karena manusia
merupakan suatu mahluk sosial yang membutuhkan seseorang untuk bersama.
Terkadang seseorang menggangap sosialisasi dan dinamika itu hal yang sepele.
Kita bayangkan aja dari hal kecil, dimana teman kita membutuhkan pertolongan
dari kita, lalu kita mengabaikannya. Maka bisa di bilang, kita itu salah satu
seseorang yang gagal dalam bersosialisasi dan dinamika dengan orang lain.
Itulah kenapa sosialisasi dan dinamika menjadi persoalan yang sampai sekarang
masih di anggap menjadi hal yang sepele dalam kehidupan para mahasiswa –
mahasiswa.
Subscribe to:
Posts (Atom)